Bukan karena keadaan

Terdiam.

Apakah ia khawatir padaku?

Sebenarnya, aku khawatir pada diriku sendiri. Seakan-akan aku terpaksa mengalah pada kehendak dan pikiran orang lain, tapi ini bukannya tak menyebalkan sama sekali.

“Siapa dia sebenarnya bagimu? Aku melihat kalian sering bersama. dia yah? Pertanyaannya menyudutkanku.

“Kami teman”. Ujarku.

Namun, aku ingin ia mengambil kesimpulan dari ekspresiku bahwa aku jujur mengatakannya. Aku menyadari bahwa aku telah membuat kesalahan fatal dengan sikap yang kutunjukkan pada semua orang. Tapi aku tak akan terpuruk pada rasa bersalah dan penyesalan. Aku bisa melihat bahwa mereka mulai curiga padaku dan hal ini membuatku tidak senang.

Ini hal yang tidak aku inginkan, aku hanya ingin baik kepada semua orang. Hanya itu.

Jika ia yakin bahwa aku adalah seorang ‘pembunuh’, dan anggapan ini membuatnya membenciku, maka ia tak akan berani menunjukkan sikap akrab padaku.

Aku begitu penasaran terhadap sosoknya, bukan karena keadaan apa yang kulakukan berkaitan dengannya – aku sungguh ingin tahu mengapa ia melakukan semua ini untukku –

Palenteng, Rabu, 08 Juni 2016

Mengapa ia melakukan semua ini untukku? (gambar: Pinterest)

Tinggalkan komentar