Aku mohon maaf, kuharap aku sepintar kamu, sehebat kamu. Tapi aku hanya pribadi biasa-biasa bahkan bisa dibilang tertinggal di semua aspek penilaian.
Anak dari desa yang kebetulan terdampar di universitas elit ini. Aku punya keluarga, tempat untuk kembali, mimpi yang sederhana… dan dunia kecilku. Aku belum pernah berpikir lebih dari itu.
Berhari-hari, perhatianku diusik oleh kehadiranmu di duniaku, seolah Tuhan benar-benar mengirim sosokmu untukku, dengan segala pesona yang membuatku terjatuh. Aku hanya diam.
Makassar, 11 Februari 2016
Tapi hanya – via Pinterest.com |