“Beberapa orang menunggu, dan beberapa orang tidak tahu sedang ditunggu. Orang yang jatuh cinta namun hanya menunggu itu lebih sia-sia dari menggarami air laut. Jangan pernah menyalahkan orang yang ditunggu jika mengungkapkannya saja tidak mampu.
Kebesaran cinta tak bisa diukur dengan seberapa lama menunggu, tetapi seberapa berani mengungkapkannya dengan tulus dan cara yang indah.
Cinta yang utuh tidak layak menunggu terlalu lama, karena seiring berjalannya waktu, hati tersebut akan habis dimakan sendiri.
Mencintai diam-diam adalah hal yang paling egois dari seseorang yang memenjarakan hatinya sendiri. Begitu besar egonya menahan rasa cinta yang ingin menyeruak ke luar, terbang bebas ke hati yang ingin disinggahinya.
“aku takut hatinya enggan menampungku”.
Bullshit, itu hanya alasan yang mengada-ada dari sebuah sangkar hati yang egois. Hati sudah terlalu kenyang dengan alasan aku tak pantas untuk dia, aku bukan siapa-siapa baginya, dia tidak menginginkanku, dan alasan egois lainnya. Tolonglah kawan, jangan mengekang cinta. Bebaskan, terbangkan, percaya ia akan kembali dengan sangkar barunya yang indah, untukmu. Layaknya burung camar terbang mengarungi sore yang indah di pesisir pantai.”
Akhhh -_- …. sebenarnya kata2 ini buat diriku sendiri. dimana sampai saat ini belum pernah sejalan dan seirama. selalu saja ada pertentangan. antara panggilan hati dengan prinsip. Entah sampai kapan.
^_^
salam, cinta damai
23 Desember 2013